Sabtu, 30 November 2013

Potensi Bisnis Jasa Londry

Coba apa yang terpikir saat menyimak angka-angka di bawah ini? Di Jakarta yang berpenduduk sekitar 8 juta atau kurang-lebih 2 juta kepala keluarga, diprediksi hanya kurang dari 0,5 % yang terjamah jasa binatu. Pada 2007 ini, ditengarai angkanya baru sedikit meningkat dibandingkan angka tahun lalu yang diperkirakan sekitar 5.000 kepala keluarga.  

Padahal, pergeseran gaya hidup serta tuntutan kebutuhan ekonomi menyebabkan sebagaian besar penghuni Jakarta menjadi keluarga super sibuk. Hampir semua anggota keluarga, baik suami maupun istri dituntut memiliki mobilitas tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktunya pada aktifitas di luar rumah.  Hal itu tidak ayal menyebabkan beberapa urusan di dalam rumah kurang menjadi perhatian karena setelah lelah seharian bekerja yang terpikir sesampai di rumah adalah istirahat. Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju misalnya, kerap kali menjadi urusan yang merepotkan sehingga butuh bantuan orang lain sebab mau tidak mau penampilan yang bersih dan trendy diperlukan untuk mendukung setiap kegiatan.

Maka tidak salah apabila laundry merupakan salah satu bisnis jasa yang pasti akan terus berkembang. Tidak hanya di Jakarta, di kota-kota besar lainnya pun, pasarnya cukup menggiurkan. Di Jogjakarta yang tercatat memiliki 300.000 mahasiswa dan pelajar, konon bisa menghasilkan perputaran omset tidak kurang dari Rp 1,5 miliar per bulan. Dan ini hanya dinikmati 300-an laundry. Secara garis besar, saat ini berkembang dua jenis binatu berdasarkan model penghitungan biaya. Yang terlebih dahulu ada yakni berdasarkan jumlah pakaian per potong, kemudian menyusul model laundry dengan mengitung berat cucian atau laundry kiloan yang belakangan mulai marak. 

Fenomena yang disebut terakhir ini cukup menarik. Sekarang bayangkan saja, misalkan 10% dari 2 juta keluarga di Jakarta dengan rata-rata terdiri 4 orang anggota bisa tergarap maka sama artinya terdapat 800.000 orang minta dilayani. Apabila setiap hari masing-masing mempunyai pakaian kotor sebanyak 1,5 kg pakaian berarti 1.200 ton siap dicuci. Itu baru sejumlah konsumen dari keluarga dan belum menghitung pangsa pasar lain seperti jutaan kamar penginapan dan hotel, masih ditambah restoran dan lain-lain. Bisa dipastikan omset yang mampu diraup mencapai triliunan rupiah per bulan!

Peluang menggiurkan itulah yang ditangkap para pengusaha sehingga banyak binatu baru mulai bermunculan. salah satunya DINDA LAUNDRY . Meski baru beroperasi mulai 1 februari 2011 tetapi bisnisnya mulai dirintis sejak bulan Januari dengan mengusung konsep laundry kiloan. Bermarkas di kompleks perumahan jl bintara 14 Bekasi maka pasar utama yang dibidik tidak lain adalah para keluarga yang menjadi penghuni perumahan. 
    Dengan hanya mengandalkan modal nekad usaha laundry kiloan  berjalan mulus dan bisa di terima masyarakat sekitar . Dengan modal investasi sekitar Rp 25 juta dan cukup 3 unit mesin cuci dan 1 unit mesin pengering sekarang sudah mampu menghasilkan pemasukan sekitar Rp 15 - 20 juta/bulanya.
Melihat prospek usaha yang cukup cerah saya punya Sikap optimis  karena melihat celah pasar lumayan lebar, yakni banyaknya keluarga sibuk, sementara mendapatkan pembantu rumah tangga yang bisa dipercaya gampang-gampang susah. “Keuntungan  di Jakarta dibandingkan dengan kondisi di daerah, daya beli lebih tinggi dan kuantitas warganya lebih banyak, di tambah pengoperasian pekerjaan yang gampang kuncinya hanya cuci baju kotor menjadi bersih dan wangi sehingga pelanggan bisa kembali lagi jadi usaha laundry kiloan bisa panen setiap hari


Analisa Bisnis Laundry Kiloan
Investasi usaha                                                                        Rp 25.000.000,-

Penghasilan (Asumsi 100 kg cucian/hari)  Rp 6.000,- X 30 har Rp 18.000.000,-
Biaya operasional                                                                     Rp   5.500.000,-
                                                                                                            ---------------------
Keuntungan bersih per bulan                                                     Rp   12.500.000,-
Kesimpulan: Investasi sudah kembali pada 2 bulan pertama 
(sofiebisnis.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar